Perda Syariat – Mengancam Integrasi Bangsa

8 04 2008

Pikirkan jika suatu kebenaran, kesalahan maupun etika moral ditentukan oleh sebuah definisi sebuah agama dalam hal ini agama Islam. Sedangkan ketika anda terlibat didalamnya anda adalah seseorang yang memeluk agama diluar Islam! Apakah yang anda pikirkan dan bagai mana perasaan di hati anda ketika sebuah kebenaran dan moralitas pada hati nurani anda ditentukan oleh agama lain yang bukan anda anut?

Sekarang dibeberapa provinsi telah terjadi, dengan alasan moral dan budaya maka diterapkanlah aturan tersebut. Sebagai contoh, kini di sebuah provinsi semua wanita harus menggunakan jilbab. Mungkin bagi sebagian kecil orang yang tinggal di Indonesia merupakan keindahan namun bagai mana dengan budaya yang selama ini telah ada? Jangankan di tanah Papua, pakaian Kebaya pun artinya dilarang dipakai olah putri daerah. Bukankah ini merupakan penghianatan terhadap kebhinekaan bangsa Indonesia yang begitu heterogen. Jika anda masih ragu, silahkan lihat apa yang terjadi di Saudi Arabia dengan aliran Salafy Wahabinya. Tidak ada pemilu, tidak ada kesetaraan gender dan lihat betapa tersisihnya kaum wanita dan penganut agama minoritas disana. Jika memang anda cinta dengan Adat, Budaya dan Toleransi umat beragama di Indonesia dukung dan jagalah kesucian Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

Agustus 14th, 2007


Aksi

Information

Satu tanggapan

10 08 2008
S Belen

Kalau ada perda syariat Islam di Aceh, dan provinsi berpenduduk mayoritas Islam yang masih membayangkan negara Islam, pastilah akan ada tandingannya. Perda syariat Hindu di Bali, perda syariat Kristen di Sulawesi Utara, perda syariat Katolik di NTT, perda syariat Buddha di Kepulauan Riau, dan jelaslah negara Indonesia akan menjadi sejarah. Dunia semakin mengglobal, kok kita makin berjalan mundur, takut perubahan, takut tantangan global, dan akan tibalah waktunya kita digilas arus zaman, dan berdirlah puluhan negara di tanah air tercinta ini.

Tinggalkan komentar